Rabu, 04 September 2013

PLANIMETER

Planimeter
Planimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas dengan cara mekanis. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual dan planimeter digital. Pada laporan ini akan dibahas tentang planimeter manual
http://belajargeomatika.files.wordpress.com/2010/12/planimeter.jpg?w=300&h=229
Gambar 1. Planimeter manual
Bagian-bagian planimeter :
Alat planimetri terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang (kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut  tangkai pelacak. Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.Banyaknya putaran dapat dibaca pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.
http://belajargeomatika.files.wordpress.com/2010/12/bagianplanimeter1.jpg?w=300&h=130
Keterangan:
  1. Batang kutub
  2. Batang pelacak
  3. Kutub planimeter (tetap)
  4. Sendi (engsel)
  5. Jarum pelacak
  6. Roda ukur berskala
  7. Piringan berskala
  8. Klem (untuk mengatur panjang batang pelacak)
  9. Skala Nonius
Pengoperasian Planimeter
Langkah-langkah mempersiapkan alat planimeter sebelum digunakan untuk menghitung luas :
  1. Letakan Peta yang akan dgunakan di atas meja, dan usahakan agar tidak bisa berpindah posisi
  2. Mengeluarkan alat dari box alat
  3. Mengatur panjang batang pelacak
  4. Mencari posisi untuk kutub planimeter. Posisi kutub diusahakan agar batang pelacak dapat menjangkau seluruh garis batas dengan sudut antara batang pelacak dengan batang kutuk lebih kecil dari 180.
  5. Setelah kutub terpasang, gerakkan mengelilingi area batas untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dari gerak roda
Langkah menghitung luas:
  1. Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada garis/ batas wilayah yang akan dicari luasannya.
  2. Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui x1 sampai kembali ketitik awal (x0).
Pada titik start awal sebelum mulai menyusuri garis batas, dilakukan pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat dari piringan berskala dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan pada titik akhir (x1).
Syarat dari pengukuran luas dengan planimeter yang baik adalah selisih antara bacaan di x0 dan x­1 tidak lebih dari 20
  1. Dengan  konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya.
Penghitungan Luas dengan Planimeter
Untuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka diadakan pengukuran dengan metode planimetri dari titik awal x0 sampai dengan titik akhir x1 dengan menggunakan rumus :
http://belajargeomatika.files.wordpress.com/2010/12/rumus-plani.jpg?w=300&h=153
Keterangan :
La        =  luas area yang dicari (km2)
Lx                    = luas daerah dalam peta  à diperoleh dari perhitungan menggunakan    planimeter
Ly        = luas kalibrasi dalam peta  à diperoleh dari perhitungan menggunakan planimeter
Lb        =   luas kotak kalibrasi
p          =   panjang (cm)
l           =   lebar (cm)
http://belajargeomatika.files.wordpress.com/2010/12/sketsa-plani.jpg?w=215&h=300

Gambar 3. Sketsa Peta yang diukur dan kotak yang dikalibrasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar