Daerah kars telah menjadi obyek kajian
menarik karena menyimpan potensi sumberdaya alam yang terpendam yaitu berupa kekayaan
mineral batu gamping dan sumber-sumber air yang melimpah dari sungai-sungai
bawah tanah. Sebelumnya daerah ini dipandang hanya sebatas tandus, kering,
gersang, dan tidak potensial. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan
aplikasi data inderaja dan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk penyajian
informasi spasial potensi-potensi yang terdapat pada daerah kars. Daerah
penelitian mengambil lokasi di daerah kars Pacitan Propinsi Jawa Timur. Data
yang digunakan adalah Citra Landsat-7 ETM+ dan dibantu dengan peta geologi.
Metode penelitian meliputi analisis citra
penginderaan jauh dan analisis dengan Sistem Informasi Geografi (SIG). Metode
analisis citra meliputi pengolahan citra digital dan interpretasi citra.
Pengolahan citra digital meliputi 1)koreksi citra baik koreksi radiometric
maupun koreksi geometric, 2)Penghitungan nilai OIF dan pembuatan citra komposit
warna, 3) penajaman citra, dan 4) pemfilteran spasial. Interpretasi citra
meliputi interpretasi morfologi,obyek-obyek kars (kuppen/puncak bukit
kars,telaga kars,dan lembah kering), kelurusan (kekar)dan penutup/penggunaan
lahan. Analisis Sistem Informasi Geografi meliputi analisis kerapatan bukit
kars, kerapatan telaga kars kerapatan lembah kering, dan kerapatan kekar.
Berdasarkan hasil interpretasi citra dan
analisis SIG di daerah kars Pacitan Propinsi Jawa Timur, maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan yaitu ; 1 ) citra Landsat-7 ETM dapat diaplikasikan untuk
menganalisis geomorfologi kars yang meliputi morfologi dan obyek-obyek kars yaitu
bukit kars, dolin/telaga kars, lembah kering serta struktur kekar, 2) kombinasi
kanal terbaik untuk menampilkan kenampakan kars adalah 457, penambahan kanal 8
pada layer intensity, teknik perentangan kontras (contras stretching) dan
ekualisasi histogram (histogram equalization) serta penggunaan filter highpass
sharpen 11 mampu memperlihatkan morfologi kars dan obyek-obyek kars dengan
lebih baik, 3)hasil analisis geomorfologi, analisis kerapatan obyek-obyek kars,
dan analisis spasial dapat menentukan klasifikasi kars berdasarkan tingkat
perkembangannya, yaitu meliputi kars berkembang baik (K1), kars berkembang
sedang (K2) dan kars tidak berkembang (K3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar