Rabu, 04 September 2013

ANALISIS GEOMORFOLOGI DAERAH KARS MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT- 7 ETM DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Daerah kars telah menjadi obyek kajian menarik karena menyimpan potensi sumberdaya alam yang terpendam yaitu berupa kekayaan mineral batu gamping dan sumber-sumber air yang melimpah dari sungai-sungai bawah tanah. Sebelumnya daerah ini dipandang hanya sebatas tandus, kering, gersang, dan tidak potensial. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan aplikasi data inderaja dan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk penyajian informasi spasial potensi-potensi yang terdapat pada daerah kars. Daerah penelitian mengambil lokasi di daerah kars Pacitan Propinsi Jawa Timur. Data yang digunakan adalah Citra Landsat-7 ETM+ dan dibantu dengan peta geologi.
Metode penelitian meliputi analisis citra penginderaan jauh dan analisis dengan Sistem Informasi Geografi (SIG). Metode analisis citra meliputi pengolahan citra digital dan interpretasi citra. Pengolahan citra digital meliputi 1)koreksi citra baik koreksi radiometric maupun koreksi geometric, 2)Penghitungan nilai OIF dan pembuatan citra komposit warna, 3) penajaman citra, dan 4) pemfilteran spasial. Interpretasi citra meliputi interpretasi morfologi,obyek-obyek kars (kuppen/puncak bukit kars,telaga kars,dan lembah kering), kelurusan (kekar)dan penutup/penggunaan lahan. Analisis Sistem Informasi Geografi meliputi analisis kerapatan bukit kars, kerapatan telaga kars kerapatan lembah kering, dan kerapatan kekar.

Berdasarkan hasil interpretasi citra dan analisis SIG di daerah kars Pacitan Propinsi Jawa Timur, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu ; 1 ) citra Landsat-7 ETM dapat diaplikasikan untuk menganalisis geomorfologi kars yang meliputi morfologi dan obyek-obyek kars yaitu bukit kars, dolin/telaga kars, lembah kering serta struktur kekar, 2) kombinasi kanal terbaik untuk menampilkan kenampakan kars adalah 457, penambahan kanal 8 pada layer intensity, teknik perentangan kontras (contras stretching) dan ekualisasi histogram (histogram equalization) serta penggunaan filter highpass sharpen 11 mampu memperlihatkan morfologi kars dan obyek-obyek kars dengan lebih baik, 3)hasil analisis geomorfologi, analisis kerapatan obyek-obyek kars, dan analisis spasial dapat menentukan klasifikasi kars berdasarkan tingkat perkembangannya, yaitu meliputi kars berkembang baik (K1), kars berkembang sedang (K2) dan kars tidak berkembang (K3).

Penulis/Peneliti : Mawardi Nur,Suwarsono,Miftakul Huda
E-mail :
mnur@lapanrs.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar