Rabu, 04 September 2013

Pengenalan Citra Resolusi Tinggi (Resolusi Spasial Tinggi)

Sensor multispektral seperti Landsat TM dan SPOT XS menghasilkan citra dengan band panjang gelombang yang lebih sedikit. Sensor hiperspektral dapat mendeteksi obyek secara serempak dengan lusinan atau ratusan panjang gelombang dalam bagian yang sempit. Hasil rekaman dari sensor tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil pantulan spektral di laboratorium untuk kemudian digunakan lebih jauh untuk mengenali material permukaan bumi seperti tipe vegetasi atau menduga kandungan mineral yang tersimpan.
Citra hiperspektral berisi keterangan yang banyak dari data, tapi untuk menginterpretasikannya memerlukan pemahaman dengan pasti apa sifat-sifat dari material lahan yang coba kita teliti, dan bagaimana hubungannya pengukuran dengan sebenarnya oleh sensor hiperspektral.
Citra hiperspektral dihasilkan oleh instrument yang disebut imaging spectrometers. Spektroskopi adalah studi cahaya yang diemisikan atau dipantulkan dari material dan variasi energinya dengan panjang gelombang. Sebagai aplikasinya ialah optik penginderaan jauh, spektroskopi berhubungan dengan spektrum matahari yang secara difusi dipantulkan (dihamburkan) oleh material permukaan bumi. Instrument itu disebut spektrometer (spektroradiometer) yang digunakan untuk membuat acuan atau pengukuran laboratorium dari cahaya yang dipantulkan dari material yang diuji. Dengan menggunakan ratusan atau bahkan ribuan detektor, spektrometer dapat mengukur spektral dengan saluran yang sempit kurang lebih 0,01 mikrometer setiap julatnya, khususnya pada panjang gelombang 0,4 – 2,4 mikrometer (pada panjang gelombang tampak hingga inframerah tengah).
Untuk mengenali obyek yang terekam pada citra hiperspektral maka kita memerlukan yang disebut dengan perpustakaan spektral (spectral library). Spectral library berisi tentang informasi spektral seperti mineral, batuan, tanah, material buatan manusia, air, vegetasi, dan salju. Spectral library dihasilkan dari pengukuran laboratorium dan dijadikan acuan dalam mengenali obyek-obyek pada citra hiperspektral, karena pada citra hiperspektral menggunakan julat panjang gelombang yang sangat sempit pad tiap band-nya maka kita memerlukan informasi yang khusus tentang obyek yang akan kita analisis, bagaimana karakteristik pantulan obyek tersebut pada panjang gelombang tertentu, sehingga kita dapat menginterpretasi citra hiperspektral tersebut sesuai dengan penelitian yang akan kita lakukan.

Sensor
Organization
Country
Number of Bands
Wavelength Range (µm)
AVIRIS
NASA
United States
224
0,4 – 2,5
AISA
Spectral Imaging Ltd.
Finland
286
0,45 – 0,9
CASI
Itres Research
Canada
288
0,43 – 0,87
DAIS 2115
GER Corp.
United States
211
0,4 – 12,0
HYMAP
Integrated Spectronics Pty Ltd
Australia
128
0,4 – 2,45
PROBE-1
Earth Search Sciences Inc.
United States
128
0,4 – 2,45
A Sample of Research and Commercial Imaging Spctrometers

Aplikasi citra Hiperspektral
·         Atmosphere : uap air, sifat awan, aerosols
·         Ecology : chlorophyll, kandungan air daun, cellulose, pigments, lignin
·         Geology : mineral dan tipe tanah
·         Coastal Waters : chlorophyll, phytoplankton, dissolved organic materials, suspended sediments
·         Snow/Ice : snow cover fraction, ukuran butir, salju yang mencair
·         Biomass Burning : suhu, asap
Commercial : mineral exploration, pertanian dan hasil hutan

 DAFTAR PUSTAKA
Indrawati, Like. 2007. Petunjuk Praktikum Sistem Penginderaan jauh Non Fotografi. Yogyakarta:  Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada
Indrawati, Like. Slideshow Kuliah Sistem Penginderaan Jauh Non Fotografi. Yogyakarta: Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar