Jumat, 06 September 2013

Pengenalan Bentuk-bentuk Penggunaan Lahan pada Berbagai Jenis Citra Penginderaan Jauh

Pemanfaatan teknik penginderaan jauh untuk pemetaan  penutup lahan dan penggunaan lahan sudah memasuki tahap operasional, bahkan semakin lama dirasakan semakin menguntungkan dibandingkan dengan survei langsung di lapangan. Banyaknya jenis citra penginderaan jauh yang ada pada saat ini sangat menguntungkan dalam memilih citra yang sesuai dengan tujuan pemetaan penggunaan lahan skala kecil sampai skala besar.


Dalam memanfaatkan citra penginderaan jauh sebagai sumber data untuk pemetaan penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh : (a) resolusi spektral, (b) resolusi spesial, (c) skala dan (d) tingkat kerumitan obyek yang direkam  pada citra tersebut. Pemilihan panjang gelombang, resolusi spasial dan skala yang tepat akan sangat menentukan ketelitian hasil identifikasi penggunaan lahan. Disamping itu tingkat kerumitan obyek juga mempunyai pengaruh yang cukup besar, semakin tinggi kerumitan obyek yang terekam  akan menyulitkan untuk mengidentifikasi obyek penggunaan lahan secara individu.

(Swain dan Davis, 1987) Resolusi (disebut juga resolving power = daya pisah) adalah kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi yang secara spasial berdekatan atau secara spectral memiliki kemiripan. Resolusi spasial adalah ukuran terkecil suatu obyek yang masih dapat dideteksi oleh suatu sistem pencitraan. Semakin kecil ukuran objek (terkecil) yang dapat terdeteksi, semakin halus atau tinggi resolusi spasialnya. Begitu pula sebaliknya, semakin besar ukuran objek terkecil yang dapat dideteksi maka semakin kasar atau rendah resolusinya.
           
Lahan : merupakan material dasar dari suatu lingkungan (situs), yang diartikan berkaitan dengan sejumlah karakteristik alami yaitu iklim, geologi, tanah, topografi, hidrologi dan biologi. (Aldrich, 1981)
Pengertian dasar penggunaan lahan dan penutup lahan:
  • Penggunaan lahan: merupakan aktivitas manusia pada dan dalam kaitannya dengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak pada citra.
  • Penutup Lahan: berkaitan dengan jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi.
Tiga kelas data secara umum yang tercakup dalam penutup lahan adalah :
  1. Struktur fisik yang dibangun oleh manusia;
  2. Fenomena biotik seperti vegetasi alami, tanaman pertanian dan kehidupan binatang; dan
  3. Tipe pembangunan.

Faktor dari obyek yang mempengaruhi tampak obyek pada citra:

  1. Obyek Tanah
Faktor yang mempengaruhi :
  1. Kelembaban tanah                  : Kelembaban tinggi – Pantulan rendah
  2. Tekstur tanah                          : Tekstur pasir - Pengatusan tinggi - pantulan tinggi
  3. Kekasaran permukaan             : Permukaan kasar – pantulan rendah
  4. Adanya oksida besi                 : Oksida besi tinggi – pantulan rendah
  5. Kandungan bahan organik      : Bahan organik tinggi – pantulan rendah

  1. Obyek Air
Faktor yang mempengaruhi :
  1. Radiasi pada permukaan tubuh air
  2. Sifat optik (pantulan cermin)
  3. Tekstur permukaan tubuh air
  4. Sudut datang dan sudut pantul panjang gelombang.
  5. Pantulan dari dasar tubuh air

·         Air jernih menyerap tenaga relatif sedikit pada panjang gelombang < 0,6 µm, sehingga pantulan maksimum pada bagian spektrum biru – hijau.
·         Air keruh akan merubah transmisi secara drastis sehingga pantulannyapun akan berubah.

·         Air menyerap tenaga dari gelombang inframerah, baik kenampakan airnya sendiri (seperti danau dan sungai) maupun air yang terkandung dalam vegetasi atau di dalam tanah.
·         Perbedaan antara daratan dan tubuh air dapat dideliniasi dengan jelas pada citra yang menggunakan gelombang inframerah.

  1. Obyek Vegetasi
·         Pada julat 0,7 – 1,3 µm daun tetumbuhan memantulkan 50% tenaga yang datang padanya dan 50% lagi ditransmisikan. Pada panjang gelombang ini sedikit sekali tenaga yang diserap.
·         Pantulan tubuhan pada panjang gelombang ini dihasilkan oleh struktur internal daun. Karena pada tiap daun memiliki perbedaan struktur internal, maka pada panjang gelombang ini dapat dibedakan spesies tumbuhannya.
·         Klorofil daun banyak menyerap energi pada panjang gelombang 0,45 – 0,65 µm, sehingga mata kita menagkap vegetasi sehat berwarna hijau disebabkan oleh besarnya penyerapan energi pada spektrum hijau.

Sistem klasifikasi penggunaan lahan yang digunakan juga ikut menentukan ketelitiaan dalam identifikasi penggunaan  lahan. Beberapa masalah yang terkait dengan sistem klasifikasi penggunaan lahan adalah : (a) pemberian batasan istilah / katagori pengunaan lahan yang tidak seragam, (b) kesesuaian dengan tujuan pemetaan yang dilakukan, dan (c) kesulitan  dalam penyusunan sistem klasifikasi secara hirarkhis, yaitu bertingkat dari skala tinjau sampai dengan skala besar.
Tabel klasifikasi penggunaan lahan menurut USGS (United State Geological Survey):
Tingkat I
Tingkat II
Kode
Penggunaan Lahan
Kode
Penggunaan Lahan
1
Kota dan daerah bangunan
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6

1.7
Permukiman
Perdagangan dan jasa
Industri
Transportasi, komunikasi, umum
Kompleks industri dan perdagangan
Campuran kota dan daerah bangunan
Kota dan daerah bangunan lain
2
Lahan pertanian
2.1

2.2
2.3
2.4
Tanaman semusim dan lahan rumput
Kebun buah-buahan, pembibitan
Pengusahaan pakan ternak
Lahan pertanian lain
3
Peternakan
3.1

3.2
3.3
Peternakan dengan tanaman merambat
Peternakan semak dan gerumbul
Peternakan campuran
4
Lahan hutan
4.1
4.2
4.3
Lahan hutan berdaun lebar
Lahan hutan selalu hijau
Lahan hutan campuran
5
Air
5.1
5.2
5.3
5.4
Sungai dan kanal
Danau
Reservoir
Teluk dan muara
6
Lahan basah
6.1
6.2
Lahan hutan basah
Lahan basah tak berhutan
7
Lahan gundul
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
Dataran garam kering
Pantai
Daerah pasir selain pantai
Batuan singkapan gundul
Pertambangan
Daerah transisi
Lahan gundul campuran
8
Tundra
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
Tundra dengan tanaman merambat
Tundra dengan semak dan belukar
Tundra dengan lahan gundul
Tundra basah
Tundra campuran

9
Salju / es abadi
9.1
9.2
Padang salju
Gletser


DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun. 2005. Modul Praktikum Interpretasi Citra Untuk Penggunaan Lahan Dan Vegetasi. Yogyakarta : Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada
Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: Andi Offset
Widayani, Prima. Handout: Interpretasi Citra Untuk Penggunaan Lahan Dan Vegetasi. Yogyakarta: Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada













Tidak ada komentar:

Posting Komentar